China Tahan Suku Bunga, Fokus Jaga Stabilitas Yuan
News
17 June 2024 10:30
Iris Ouyang - Bloomberg News
Bloomberg, Bank sentral China mempertahankan suku bunga tetap stabil selama sepuluh bulan berturut-turut. Hal ini menunjukkan kehati-hatian dalam pelonggaran moneter, mengingat likuiditas yang melimpah dan tekanan untuk mencegah melemahnya yuan lebih lanjut.
Bank Rakyat China (People's Bank of China/PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun, yang disebut fasilitas pinjaman jangka menengah (medium-term lending facility/MLF), di level 2,5% pada Senin (17/06/2024). Hal ini sejalan dengan perkiraan dalam survei Bloomberg. Mereka menarik dana bersih sebesar 55 miliar yuan (Rp124 triliun) dari sistem perbankan untuk menghindari likuiditas berlebihan.
Keputusan tersebut mencerminkan preferensi otoritas keuangan terhadap stabilitas mata uang daripada penurunan biaya pinjaman, meskipun pemulihan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu masih rapuh. Sikap hati-hati pemerintah China dapat mengurangi spekulasi pasar untuk pelonggaran moneter yang telah membuat imbal hasil obligasi lokal mendekati level terendah dalam dua dekade.
"Penurunan suku bunga akan bermanfaat untuk mendukung perekonomian pada saat ini" mengingat data kredit yang lemah yang dirilis Jumat lalu, kata Lynn Song, Kepala Ekonom China Raya di ING Bank. "Kemungkinan PBOC menunda penurunan suku bunga hingga saat ini karena mempertimbangkan prioritas kebijakan tingkat atas untuk menjaga stabilitas mata uang pada tingkat yang wajar dan seimbang."