Adapun indikator Stochastic RSI berada di 44,89. Masih menghuni zona jual (short).
Setelah menembus support US$ 2.326/troy ons, harga emas sepertinya akan menguji support selanjutnya di US$ 2.322/troy ons. Saat support itu tersentuh, harga kemungkinan bisa naik.
Target resisten terdekat ada di US$ 2.335/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.343/troy ons.
Arah Suku Bunga
Harapan akan penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) berpotensi mengerek harga emas. Dalam rapat pekan lalu, Bank Sentral Federal Reserve merilis dotplot yang menggambarkan arah suku bunga ke depan.
Dalam dotplot terkini, terlihat bahwa mayoritas anggota FOMC memperkirakan Federal Funds Rate bisa turun tahun ini. Bisa sekali, atau bahkan 2 kali. Tidak banyak yang memperkirakan bakal terjadi kenaikan.
Mengutip CME FedWatch, peluang suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% pada rapat September mencapai 60,5%. Kemudian pada Desember, ada kemungkinan 43,4% suku bunga acuan turun lagi ke 4,75-5%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.
“Namun semuanya belum selesai. Harga emas masih bisa tertarik ke bawah US$ 2.300/troy ons dalam waktu dekat seiring pasar yang terus mencerna dotplot,” tegas Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities, seperti diberitakan Bloomberg News.
(aji)