Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Korea Selatan menargetkan, energi baru-terbarukan akan memiliki porsi hampir 75% dalam bauran energi (energy mix) pada 2038. Pada 2022, angkanya masih di kisaran 9%.

Rencana ini akan membuat penggunaan energi fosil semakin berkurang. Salah satunya batu bara.

Sumber: Bloomberg

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47,36. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Namun indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 6,52. Cukup jauh di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, harga batu bara masih berpeluang naik meski relatif terbatas. Target resisten terdekat ada di US$ 138/ton. Jika tertembus, maka US$ 144/ton berpotensi menjadi target berikutnya.

Adapun target support terdekat adalah US$ 129/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi ke arah US$ 113/ton.

(aji)

No more pages