Dalam dotplot terkini, terlihat bahwa mayoritas anggota FOMC memperkirakan Federal Funds Rate bisa turun tahun ini. Bisa sekali, atau bahkan 2 kali. Tidak banyak yang memperkirakan bakal terjadi kenaikan.
Mengutip CME FedWatch, peluang suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% pada rapat September mencapai 60,5%. Kemudian pada Desember, ada kemungkinan 43,4% suku bunga acuan turun lagi ke 4,75-5%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.
“Namun semuanya belum selesai. Harga emas masih bisa tertarik ke bawah US$ 2.300/troy ons dalam waktu dekat seiring pasar yang terus mencerna dotplot,” tegas Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities, seperti diberitakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih terperangkap di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,57. RSI di bawa 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 47,08. Masih menghuni area jual (short) tetapi cenderung netral.
Dalam waktu dekat, harga emas masih berpeluang naik. Target resisten terdekat adalah US$ 2.335/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.344/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.322/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.315/troy ons.
(aji)