Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank DKI, salah satu bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, sedang mempertimbangkan untuk melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan target dana sebesar US$ 150 juta hingga US$ 200 juta (Rp 2,26 triliun hingga Rp 3,02 triliun) menurut sumber seperti dilansir dari Bloomberg News.

Bank DKI akan menjalan aksi korporasi ini dalam tahun ini. Perusahaan bekerja sama dengan PT BCA Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas Indonesia dalam proses pencatatan. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas juga menyarankan kepada Bank DKI mengenai aksi penjualan saham ke publik, menurut sumber yang tidak teridentifikasi karena informasi bersifat privat.

Segala hal terkait persiapan IPO, jumlah saham yang ditawarkan, harga, berikut dengan jadwal pelaksanaan masih dapat berubah, kata sumber tersebut.

Direktur Utama Fidri Arnaldy Bank DKI dalam seminar virtual pada Kamis (19/1/2023) mengatakan IPO merupakan bagian dari kebijakan strategis perusahaan pada 2023 ini, sebagaimana diberitakan Bloomberg News. Perwakilan dari BCA, CIMB dan Sucor enggan memberikan komentar, sementara Mirae tidak menanggapi lebih lanjut.

Bank DKI akan bergabung dengan bank daerah lainnya seperti PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) dalam proses IPO di pasar modal Indonesia. Bank Sumut berencana mengumpulkan hingga maksimalnya mencapai Rp 1,49 triliun dalam penawaran saham kepada publik. Jadwal listing diperkirakan berlangsung pada 7 Februari 2023.

Sebagai informasi, Bank DKI merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang perbankan dengan kepemilikan saham digenggam oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 99,98% dan Perumda Pasar Jaya 0,02%.

Terkini, Bank DKI terus memperluas jangkauan perbankan dengan meningkatkan layanan di luar Jabodetabek, dengan pembukaan sebanyak lima Kantor Cabang secara bersamaan. Pada rilis yang diterbitkan perusahaan, dalam rangka mengoptimalisasi layanan dalam transformasi digital, Bank DKI menghadirkan inovasi digital berupa simple apps JakOne Pay dan super apps New JakOne Mobile.

Total Aset Bank DKI 2021 (Laporan Keuangan Perusahaan)

Berdasarkan laporan keuangan Bank DKI pada Desember 2021, perusahaan membukukan pertumbuhan total aset secara konsisten dalam lima tahun terakhir. Dengan pertumbuhan tahun terakhir mencapai 12,21%.

Sementara dalam laporan keuangan September 2022, Bank DKI mampu membukukan pendapatan bunga Bersih Rp 2,31 triliun, tumbuh 14,8% secara tahunan, dan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan sebesar Rp 726 miliar, tumbuh 28,8% secara tahunan.

Rasio profitabilitas Return on Asset (ROA) tercatat ekspansif 1,76% dan Return on Equity (ROE) sebesar 10,48%. Hal ini mencerminkan bahwa Bank DKI berhasil memaksimalkan aset dan ekuitas yang dimiliki untuk memperoleh laba.

(fad/wep)

No more pages