Hizbullah yang didukung Iran membuka front kedua melawan Israel tidak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Gaza. Perbatasan Israel-Lebanon telah mengalami peningkatan serangan di kedua arah sejak saat itu.
Pemerintah Israel bersumpah untuk menanggapi dengan keras semua serangan Hizbullah.
"Israel akan merespons dengan kekuatan untuk semua agresi yang dilakukan oleh Hizbullah," ujar juru bicara pemerintah David Mencer dalam sebuah konferensi pers pada Kamis.
"Baik melalui upaya diplomatik atau lainnya, Israel akan memulihkan keamanan di perbatasan utara kami," tambahnya.
Kekerasan meningkat minggu ini usai Hizbullah menembakkan lebih banyak roket sebagai bagian dari pembalasan atas serangan Israel yang menewaskan salah satu komandan seniornya.
Washington menyatakan keprihatinannya bahwa pertempuran di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon dapat berkembang menjadi perang besar dan menyerukan pengaturan keamanan baru.
(red/ros)