Logo Bloomberg Technoz

Kurs rupiah hanya sedikit lebih baik dibanding won Korea Selatan yang telah melemah 6,40% terhadap dolar AS sepanjang tahun ini dan baht Thailand 6,81%.

Terlemah Sejak 2020

Melihat histori data Bloomberg, level Rp16.423/US$ merupakan level rupiah terlemah sejak 1 April 2020 silam dan semakin mendekati level terlemah rupiah sepanjang sejarah yang pecah saat pandemi Covid-19 di Rp16.575/US$.

Itu belum menghitung kejatuhan rupiah saat krisis moneter 1997-1998 ketika rupiah ambrol dari Rp2.500/US$ menjadi Rp16.800/US$ yang memicu krisis luar biasa buruk.

Pelemahan rupiah hari ini sebagian adalah karena tergilas indeks dolar AS yang makin perkasa di 105,48 pada sore hari ini. Namun, kejatuhan rupiah juga dipicu oleh aksi jual yang masif di pasar saham maupun surat utang domestik. 

IHSG tergerus ke 6.741, kemudian imbal hasil surat utang juga makin melesat naik --indikasi tekanan harga-- ke level 7,145% untuk tenor 10Y. Tenor 5Y juga naik ke 7,090%, sedangkan tenor 2Y naik ke 6,722%.

Pemodal asing sudah melepas US$2,2 miliar saham dari bursa Indonesia sejak awal April saja. Dari pasar surat utang, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) berkurang tinggal Rp804,78 triliun per 12 Juni lalu menurut data Kementerian Keuangan.

Pada hari itu, asing mencatat penjualan bersih di SBN senilai Rp802,43 miliar yang menjadi nilai penjualan tertinggi obligasi negara oleh investor asing dalam tiga bulan terakhir.

Di pasar offshore, rupiah NDF 1 bulan sudah diperdagangkan di Rp16.459/US$ pada pembukaan pasar Eropa. NDF rupiah 1 minggu juga makin terperosok ke Rp16.438/US$.

Tekanan pada rupiah yang dramatis sejak pagi tadi selain akibat dolar AS yang kembali menguat, juga karena kekhawatiran pasar terkait prospek fiskal Indonesia di bawah pemerintahan baru nanti.

(lav)

No more pages