Meski demikan, ia juga menjelaskan bahwa pada praktik di lapangannya sudah beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh PUPR untuk mendukung keberlangsungan IKN seperti hotel, masjid, hingga sekolah.
"Kita mendukung PUPR, jadi koordinasinya lebih kepada jangan sampai hotelnya enggak ada air, jangan sampai enggak nyambung listrik," jelasnya.
Untuk diketahui, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui belum ada investor asing yang masuk ke IKN sehingga seluruh fasilitas dan infrastruktur di IKN pada tahap pertama ini selain didanai oleh APBN, juga melalui penanam modal dalam negeri (PMDN).
"Kalau ditanya kenapa belum ada investasi asing? Desain kita itu adalah klaster pertama ini selesai, yang disebut dengan jalan utama ya, lingkaran satu. Sudah selesai, baru masuk investasi asingnya itu di lingkaran kedua, tahap kedua," jelas Bahlil dalam Rapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (12/6/2024).
"Sekarang mereka belum bisa lakukan [groundbreaking] karena infrastruktur di klaster pertama ini belum selesai 100%, dan sekarang masih kita lakukan percepatan," sambungnya.
Di satu sisi, Bahlil mengklaim sudah menjalin komunikasi dengan pemodal asing yang berminat berinvestasi di IKN Nusantara. Namun, Bahlil menekankan bahwa mereka baru mulai bisa membangun setelah 17 Agustus, atau upacara kemerdekaan Indonesia digelar di IKN.
(prc/roy)