"Tidak ada amandemen signifikan yang, menurut kepemimpinan Hamas, menjamin keberatan," kata pemimpin Hamas.
Tuntutan kelompok itu juga mencakup rekonstruksi Gaza; pencabutan blokade, termasuk membuka penyeberangan perbatasan; mengizinkan pergerakan orang; dan mengangkut barang tanpa batasan," kata pemimpin senior Hamas itu.
Para negosiator dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah mencoba selama berbulan-bulan untuk memediasi gencatan senjata dalam konflik--yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan menghancurkan daerah kantong yang padat penduduk--serta membebaskan para sandera, yang lebih dari 100 di antaranya diyakini masih ditawan di Gaza.
Negara-negara besar sedang mengintensifkan upaya-upaya untuk meredakan konflik ini, sebagian untuk mencegah konflik ini berkembang menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas, dengan titik nyala yang berbahaya adalah meningkatnya permusuhan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Pertempuran di Gaza dimulai pada 7 Oktober ketika para militan yang dipimpin oleh Hamas menyerbu melintasi perbatasan dan menewaskan 1.200 warga Israel serta menyandera lebih dari 250 orang, menurut perhitungan Israel.
Perang udara dan darat Israel sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza, membuat sebagian besar penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi dan menghancurkan perumahan dan infrastruktur.
(red/ros)