Logo Bloomberg Technoz

BI Ungkap Penyebab Rupiah Melemah Nyaris Rp16.400/US$

Mis Fransiska Dewi
14 June 2024 11:55

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyebut nilai tukar rupiah melemah karena dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat terhadap seluruh mata uang negara berkembang. Hal ini dipicu data ekonomi AS yang membaik.

Hal itu Edi ungkapkan merespons rupiah yang dibuka nyaris ke level Rp16.300/US$ dalam pembukaan perdagangan hari ini Jumat (14/6/2024). Rupiah terperosok hingga ke level Rp16.358/US$ pada pukul 09:55 WIB. 

“Hampir Semua mata uang EM [emerging market/pasar negara berkembang] Asia melemah terhadap dolar AS, akibat data jobless claim US yang meningkat,” kata Edi saat dihubungi, Jumat (14/6/2024).

Pelemahan rupiah pagi ini karena tergilas rebound dolar Amerika Serikat (AS) yang kembali bangkit meski data inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan yang membuka jalan lebih lebar bagi Federal Reserve untuk menurunkan bunga tahun ini.

Pelemahan rupiah pagi ini menjadi yang terdalam di Asia hingga 0,54%. Sementara mata uang Asia lain yang juga melemah tidak sedalam itu. Won Korea tergerus 0,23%, lalu dolar Taiwan 0,17%, ringgit 0,11% dan peso 0,06%.