Logo Bloomberg Technoz

Tahun ini, kinerja emas lumayan bagus. Secara year-to-date, harga aset ini masih membukukan kenaikan lebih dari 7%. 

Harga emas juga sempat berada di US$ 2.000/ons dalam perdagangan intraday belum lama ini, meski ditutup di bawah level psikologis tersebut.

Sprott Inc., investor ternama di industri emas dunia, memperkirakan harga emas bisa melampaui rekor tertinggi yang sebelumnya tercipta saat pandemi Covid-19. Masalah di sektor perbankan bisa membuat bank sentral di berbagai negara memperlambat laju pengetatan moneter, yang menjadi sentimen positif bagi emas.

Kekhawatiran akan meluasnya efek kejatuhan bank-bank regional di Amerika Serikat (AS) meningkatkan ekspektasi bahwa Bank Sentral The Federal Reserve/The Fed akan memperlambat laju pengetatan moneter. Biasanya sentimen ini berujung pada kenaikan harga emas.

“Saya yakin kita akan menuju titik tertinggi baru. Saat likuiditas kembali ke pasar, emas selalu jadi yang pertama pulih. Kemudian seringkali menuju rekor baru,” tegas CEO Sprott Whitney George dalam sebuah wawancara, sebagaimana diberitakan Bloomberg News.

Harga emas di pasar spot menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di US$ 2.075,47/ons pada Agustus 2020. Kala itu, investor mencari aman saat dunia tengah berjuang melawan pandemi.

(aji)

No more pages