Dia juga mengaku akan terus memeriksa kondisi lapangan, sehingga ketika terjadi kekeringan akibat elnino di beberapa wilayah, maka air tetap mengalir dan jumlah produksi tidak menurun.
"Meskipun dalam 10 tahun ini kita punya target bangun 61 waduk dan bendungan, sekarang yang sudah saya resmikan ada 43 bendungan. Tapi air ini juga harus diteruskan ke sawah, harus ada saluran primer, irigasi sekunder, irigasi tersier sehingga sampai betul ke sawah," kata Jokowi.
Jika hal itu direalisasikan dengan baik, lanjut dia, maka produksi pangan akan meningkat, dan inflasi dapat terjaga dengan baik.
Kepala Negara mewaspadai bahwa dunia akan menuju neraka iklim dengan tantangan yang tidak mudah. Hal ini, menurut dia, telah disampaikan oleh Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) beberapa waktu lalu.
"Suhu akan mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun ke depan. Satu tahun terakhir ini kita sudah merasakan betul ada gelombang panas, periode terpanas. Di India bahkan sampai 50 derajat celcius, Myanmar juga 45,8 derajat celcius, panas sekali," kata Jokowi.
Tak hanya itu, dia juga menjelaskan, dunia akan mengalami kelaparan berat pada 2050, jika pemangku kepentingan tak berbuat apa-apa mengatasi iklim panas.
(lav)