Logo Bloomberg Technoz

Cemas Rasio Utang 50% Prabowo, Asing Lepas Surat Utang dan Saham

Ruisa Khoiriyah
14 June 2024 10:32

Prabowo Subianto, presiden terpilih Indonesia, berbicara pada Dialog IISS Shangri-La di Singapura, pada Sabtu (1/6/2024)./Bloomberg-Ore Huiying
Prabowo Subianto, presiden terpilih Indonesia, berbicara pada Dialog IISS Shangri-La di Singapura, pada Sabtu (1/6/2024)./Bloomberg-Ore Huiying

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah ambrol cepat pagi ini, Jumat (14/6/2024) sejak pembukaan pasar dan kini rontok tak terbendung mendekati level psikologis terlemah baru di Rp16.400/US$ tertekan aksi jual pemodal di pasar saham dan pasar surat utang yang masih terus membesar hingga saat ini.

Kekhawatiran meningkat cepat di kalangan para pemodal yang mencemaskan kondisi fiskal Indonesia di bawah pemerintahan baru nanti yang dikabarkan akan mengerek rasio utang hingga 50% demi mendukung berbagai program populis.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus makin dalam menuju 6.700, sementara di pasar surat utang semua kurva terlihat mencatat kenaikan imbal hasil, cermin tekanan harga. Yield SUN 10Y kembali naik ke 7,021%, sedangkan tenor 2Y saat ini di 6,667%. Tenor 5Y kini sudah menjebol 7,039%.

Rupiah tergerus cepat dan saat ini sudah melemah 0,72% menyentuh Rp16.387/US$, itu menjadi level terlemah rupiah sejak 7 April 2020, terburuk sejak pandemi pecah empat tahun lalu. Terakhir kali rupiah terpuruk lebih rendah dari level itu adalah pada 6 April 2020 di level Rp16.413/US$, setelah pada 23 Maret menjebol Rp16.575/US$ ketika pandemi Covid-19 pecah.

Pemodal asing sudah melepas US$2,2 miliar saham dari bursa Indonesia sejak awal April saja. Sementara di pasar surat utang, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) berkurang tinggal Rp804,78 triliun per 12 Juni lalu menurut data Kementerian Keuangan.

Artikel Terkait