"Adiksi apapun, kalau kecanduan sudah pasti berlebihan. Misalnya pendapatan berapa, yang dihabiskan untuk judi online melebihi kapasitas yang ada," katanya.
"Jadi, mengeluarkan budget, pertama adiksi jadi secara normal, otaknya sudah tidak berpikir secara logis lagi, jadi sudah tidak tahu konsekuensinya apa,"tambahnya.
Disebutkan seseorang yang mengalami adiksi sudah tidak bisa membedakan yang mana realitas dan fantasi.
"Maunya kaya tetapi tidak mau capek, padahal kita tahu lewat judi online, yang namanya judi online dilarang semua agama," lanjutnya.
Menurut Novita, bukan masyarakat saja yang diberikan edukasi tetapi juga pemerintah harus menutup semua judi online.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomentar akan masih maraknya perjudian di kalangan masyarakat. Ia pun meminta agar masyarakat benar-benar menjauhi praktek judi secara langsung.
Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang, itu ditabung atau dijadikan modal usaha," kata Jokowi dalam akun media sosial pribadinya di Instagram, Kamis (13/6/2024).
Menurut dia, dampak buruk dari perjudian semakin sering terjadi. Perjudian, kata dia, memicu sejumlah masalah sosial seperti terkurasnya harta, perceraian suami-istri, munculnya sejumlah kejahatan dan kekerasan.
"Bahkan, tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa," kata Jokowi.
(dec/roy)