Logo Bloomberg Technoz

Seperti diketahui, mata uang dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang mempengaruhi nilai riil sebuah valuta. Di Amerika, ekspektasi inflasi sebenarnya sudah turun, tecermin dari penurunan di pasar swap inflasi tanpa kupon yang turun 15 bps pada Rabu lalu.

Akan tetapi, pada saat yang sama, penurunan swap suku bunga gagal mengimbangi penurunan ekspektasi inflasi di mana berdasarkan dot plot FOMC The Fed, bunga acuan kemungkinan hanya turun satu kali tahun ini. Alhasil, ekspektasi terhadap suku bunga riil di AS tetap tinggi dan membuat the greenback di atas angin.

Ketidakpastian fiskal

Rupiah juga tertekan sentimen terkait ketidakpastian fiskal Indonesia jelang lengsernya Presiden Joko Widodo dan diganti pemerintahan di bawah Prabowo Subianto. 

Presiden ke-8 terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, dikabarkan berencana mendanai janji belanjanya dengan terus meningkatkan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) ke level tertinggi dalam dua dekade, seperti dilansir oleh Bloomberg, Jumat (14/6/2024).

Prabowo berencana meningkatkan rasio utang sebesar 2 poin persentase setiap tahun selama 5 tahun ke depan, berdasarkan informasi dari orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Peningkatan bertahap akan memberikan ruang bagi tim ekonominya untuk menyesuaikan diri terhadap hambatan apa pun, dibandingkan dengan menambah utang sekaligus, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya membahas masalah-masalah pribadi.

Hal ini akan membuat utang Indonesia mendekati 50% dari PDB pada akhir masa jabatan lima tahunnya dari sekitar 39% pada tahun ini, yang berpotensi mencapai tingkat tertinggi sejak 2004.

Walaupun Prabowo telah membicarakan kemungkinan meningkatkan utang negara selama kampanyenya, komitmen untuk melakukan hal tersebut dan perincian bagaimana hal itu akan dilakukan sebelumnya tidak diketahui.

Langkah ini akan menandai perubahan penting bagi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, yang selama ini mengandalkan kebijakan fiskal konservatif untuk menjaga kepercayaan investor.

Pemerintah secara ketat mematuhi batas defisit anggaran sebesar 3% dari PDB dan rasio utang terhadap PDB maksimum sebesar 60% sejak Krisis Keuangan Asia 1997, kecuali selama pandemi. Hal ini telah membantu utang Indonesia mendapatkan kembali peringkat layak investasi meskipun pendapatan negara masih lemah.

Rasio utang sebesar 50% dipandang sebagai tingkat optimal karena akan meyakinkan investor akan komitmen Indonesia terhadap kehati-hatian fiskal, sementara rasio utang yang lebih tinggi dari 60% dapat menimbulkan kekhawatiran pasar, tambah narasumber tersebut.

(rui)

No more pages