Namun indikator Stochastic RSI sudah berada di 19,72. Di bawah 20, yang berarti sudah jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga emas masih berpeluang naik. Target resisten terdekat ada di US$ 2.311/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.326/troy ons berpotensi menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.299/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun ke arah US$ 2.283/troy ons.
Harga Emas Bisa ke US$ 2.700/Troy Ons
Bulan lalu, harga emas dunia sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Sejumlah pelaku pasar memperkirakan rekor baru akan tercipta pada paruh kedua 2024.
“Saya melihat harga emas akan mencapai US$ 2.600-2.700/troy ons dengan sangat mudah tahun ini,” ujar Amar Singh, Head of Metals untuk kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah di StoneX, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Ruth Crowell, CEO London Bullion Market Association, melihat masih ada banyak faktor yang bisa mendorong harga emas. Prospek pelonggaran moneter, tensi geopolitik yang belum reda di Eropa dan Timur Tengah, serta aksi borong bank sentral (terutama China) akan menjadi ‘obat kuat’ bagi harga emas.
“Akan ada banyak faktor yang mendorong harga emas, tetapi yang paling utama adalah China. Biasanya China dan Jepang adalah pembeli yang hemat, tetapi dengan kondisi ekonomi mereka saat ini, emas adalah pilihan yang aman. Saya rasa emas akan menarik untuk sementara waktu,” jelasnya.
(aji)