Logo Bloomberg Technoz

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Indeks Harga Produsen data Ekonomi Amerika Serikat secara tak terduga turun paling banyak dalam tujuh bulan, makin menambah bukti bahwa tekanan inflasi AS sedang melandai.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, beberapa kategori yang digunakan untuk menghitung acuan inflasi pilihan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures Price Index/PCE) lebih lemah di bulan Mei dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Melansir data Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Kamis, IHP untuk permintaan melandai ke level minus 0,2% dari bulan sebelumnya. Dibandingkan dengan tahun lalu, IHP hanya ada kenaikan 2,2%.

Data IHP mengikuti data Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei sebelumnya yang juga menunjukkan penurunan secara luas. Seiringan dengan para pejabat Bank sentral AS sejak Juli mempertahankan suku bunga acuan mereka pada level tertinggi dalam lebih dari dua dekade. 

"Data terbaru yang ada sedikit membuka pintu lebih lebar bagi The Fed untuk mulai melakukan penurunan suku bunga akhir tahun ini," kata Bill Adams di Comerica Bank, yang memperkirakan penurunan suku bunga The Fed pada September dan Desember, di tengah tanda-tanda disinflasi.

Data IHP AS. (Sumber: Bloomberg)

Pengukur inflasi favorit The Fed ditetapkan untuk kenaikan terkecil sejak November, menyusul dua laporan harga yang lebih baik dari perkiraan pada pekan ini. Beberapa analis memperkirakan ukuran PCE inti, yang akan dirilis jelang tutup bulan ini, hanya akan ada kenaikan 0,1% pada data Mei. Laporan seperti itu akan membantu mendukung kemungkinan dua kali penurunan suku bunga tahun ini.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor menyambut baik data Consumer Price Index (CPI) AS yang memperlihatkan inflasi terus melambat bulan lalu, mengurangi kekhawatiran mengenai proyeksi bank sentral AS (Federal Reserve) yang hanya akan menurunkan suku bunga acuan satu kali saja tahun ini.

“Data CPI ini mempertebal optimisme bahwa Federal Reserve akhirnya akan dapat melonggarkan kebijakan moneter setelah memperketat kebijakan moneter secara agresif untuk waktu yang cukup lama,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Tim Research Phillip Sekuritas juga memberikan catatan, kenaikan indeks saham regional dibatasi oleh rilis proyeksi pergerakan suku bunga (Dot Plot) yang memperlihatkan Federal Reserve menurunkan suku bunga hanya satu kali tahun ini, turun dari proyeksi tiga kali penurunan seperti yang diumumkan bulan Maret lalu. 

Investor juga menunggu hasil pertemuan kebijakan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) besok dengan ekspektasi BOJ akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter.

BOJ diyakini akan mempertahankan suku bunga acuan namun cenderung kembali mengurangi jumlah pembelian surat utang Pemerintah Jepang (JGB) sehingga memperketat kebijakan moneter.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,27% ke level perdagangan 6.831 dan masih didominasi volume penjualan.

“Target penguatan IHSG yang kami berikan pun sudah tercapai. Posisi IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6.742-6.794 untuk membentuk wave [v] dari wave C dari wave (2), terlebih apabila terkoreksi ke bawah 6.821,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (14/6/2024).

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ASII, ESSA, PTBA, dan UNVR.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpeluang terhindari dari kondisi losing momentum menyusul perubahan pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed berdasarkan data-data ekonomi terbaru di AS di Kamis (13/6).

“Sebab, secara teknikal IHSG telah terindikasi sangat oversold (Stochastic RSI hampir 0%). Dengan demikian, IHSG berpeluang technical rebound terbatas kembali ke pivot 6850 di Jumat (14/6),” tulisnya.

Dari regional, potensi perbaikan sentimen berasal dari proyeksi bahwa BoJ akan menahan suku bunga acuan di level 0,1% pada pertemuan Jumat (14/3).

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ASII, BBCA, BBNI, BRIS, BBTN, TKIM, dan SCMA.

(fad)

No more pages