Di Vietnam, misalnya, batu bara masih menjadi pilihan utama. Dalam 5 bulan pertama 2024, pembangkitan listrik bertenaga batu bara menyumbang 59% dari total bauran energi (energy mix). Bahkan ada hari-hari di mana porsinya mencapai 70%.
Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang sekitar 45% dan 2021 yang sebesar 41%.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih tertahan di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 24,32. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Adapun indikator Stochastic RSI sudah menunjukkan angka 0. Paling rendah, sudah sangat jenuh beli (oversold).
Oleh karena itu, harga batu bara berpeluang naik meski dalam rentang terbatas. Target resisten terdekat ada di US$ 139/ton. Jika tertembus, maka US$ 141/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 131/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi menuju US$ 129/ton.
(aji)