Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Rebound, Rupiah Bakal Terseret Melemah Lagi

Tim Riset Bloomberg Technoz
14 June 2024 07:40

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah dalam perdagangan hari bursa terakhir pekan ini sebelum long weekend, Jumat (14/6/2024), diperkirakan akan cenderung tertekan menyusul kebangkitan lagi dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kabar baik inflasi harga produsen AS yang rendah.

Sinyal tekanan pada rupiah hari ini terlihat di pasar offshore di mana kontrak NDF satu bulan di bursa New York kemarin ditutup melemah 0,27% di bursa New York, kembali lagi kisaran Rp16.289/US$. Begitu juga tenor lebih pendek satu minggu yang ditutup melemah 0,26% dan pagi ini bergerak di Rp16.293/US$. Bahkan NDF-1M sempat bergerak di rentang Rp16.302/US$ meski kini turun ke Rp16.292/US$. Sementara posisi penutupan rupiah kemarin di pasar spot ada di Rp16.270/US$.

Sinyal itu mengimplikasikan ada potensi tekanan di pasar spot hari ini dengan rentang yang mungkin terbatas di antara Rp16.280-Rp16.300/US$.

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, mata uang won Korea yang kerap seirama dengan rupiah pergerakannya, juga dibuka melemah 0,22%, begitu juga baht Thailand yang melemah 0,11% di awal transaksi. Yuan Tiongkok dan yuan offshore juga sama-sama tergerus melemah 0,17% dan 0,1%.

Tekanan pada mata uang Asia pagi ini kebanyakan akibat rebound dolar AS di mana indeks dolar AS semalam ditutup naik 0,53% dan pagi ini kembali bergerak di 105,22.