Sementara itu, di Indonesia, Kristiono mengatakan permintaan batu bara nasional dalam skenario emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) yang bisa digunakan untuk hilirisasi diproyeksikan mencapai 157 juta ton pada 2060.
"Sehingga sustain, emisi berkurang, listriknya lebih bersih," ujarnya.
PLTU Dibutuhkan
Dalam kaitan itu, Kristiono menggarisbawahi agar pemerintah tidak melakukan pemadaman PLTU dalam melakukan hilirisasi batu bara karena masih dibutuhkan untuk digunakan sebagai baseload.
"Kalau masalah di renewables, kita masih punya PLTU, jangan di phase down, dia akan mati sendiri," ujarnya.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan telah menyetujui proyek hilirisasi batu bara dari 5 perusahaan yang masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B)-nya sudah habis.
Sekadar catatan, dalam rangka perpanjangan PKP2B menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), badan usaha harus menyampaikan rencana pengembangan dan/atau pemanfaatan batu bara. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Peraturan Pemerintah No. 96/2021 pada Pasal 189.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan 5 perusahaan tersebut adalah PT Multi Harapan Utama, PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, dan PT Kideco Jaya Agung.
“Oleh karenanya, di dalam PKP2B generasi 1 pada 6 perusahaan lebih tepatnya mungkin yang sudah proposalnya disetujui itu adalah 5 perusahaan,” ujar Lana.
Daftar 5 Proyek Hilirisasi Batu Bara yang Disetujui Pemerintah:
1. PT Kaltim Prima Coal
- Kegiatan Peningkatan Nilai Tambah: Gasifikasi batu bara kepada metanol (coal to methanol), tetapi berpotensi berubah menjadi amonia.
- Kapasitas Produk PNT: 1,8 juta ton/tahun (Methanol)
- Mulai produksi: estimasi 2025
2. PT Arutmin Indonesia
- Kegiatan PNT: Gasifikasi batu bara kepada metanol (coal to methanol), tetapi berpotensi berubah menjadi amonia.
- Kapasitas Produk PNT: 2,95juta ton/tahun (Methanol)
- Mulai produksi: estimasi 2026
3. PT Multi Harapan Utama
- Kegiatan PNT: Semi kokas
- Kapasitas Produk PNT: 1 juta ton/tahun (semi kokas)
- Mulai produksi: estimasi 2027
4. PT Adaro Indonesia
- Kegiatan PNT: batu bara ke dymethil ether (DME).
- Kapasitas Produk PNT: 2 juta ton/tahun (Methanol), 1,34 juta ton/tahun (DME)
- Mulai produksi: estimasi 2027
5. PT Kideco Jaya Agung
- Kegiatan PNT: gasifikasi atau underground coal gasification (USG)
- Kapasitas Produksi: 100 ribu ton/tahun (Ammonia), 172 ribu ton/tahun (urea)
- Mulai produksi: estimasi 2029 dan 2031
(dov/wdh)