Logo Bloomberg Technoz

Harmonisasi 2 Standar CPO Jadi PR Besar Industri Sawit Indonesia

Rezha Hadyan
04 April 2023 09:30

Ilustrasi kebun sawit. (Joshua Lott/Bloomberg)
Ilustrasi kebun sawit. (Joshua Lott/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Harmonisasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dinilai dapat membantu mengatasi persoalan traceability atau ketertelusuran minyak kelapa sawit Indonesia beserta produk turunannya.

Peneliti Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir mengatakan setidaknya ada dua masalah utama dalam industri kelapa sawit Indonesia, yaitu status dan legalitas kepemilikan tanah, serta transformasi praktik petani kecil.

"RSPO dan ISPO memiliki cara berbeda untuk mengatasinya melalui ketentuan dan kriteria mereka," katanya melalui siaran pers, Selasa (4/4/2023).

RSPO, yang didirikan pada April 2004, merupakan sertifikasi berkelanjutan milik swasta untuk industri minyak sawit global. ISPO, yang diluncurkan pada 2011, merupakan sertifikasi pemerintah dengan dukungan kuat dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Selain itu, lanjut Faisol, permasalahan lainnya meliputi adanya beberapa data yang berbeda, praktik perkebunan di Tanah Air yang diwariskan dari budaya kolonial Belanda, pengakuan tanah adat/ulayat secara nasional.