Logo Bloomberg Technoz

"Apakah dampaknya akan bertahan lama, saya pikir itu adalah pertanyaannya," katanya.

Ekspektasi pasar soal suku bunga The Fed (Sumber: Bloomberg)

Indeks Institute for Supply Management untuk aktivitas manufaktur AS turun menjadi 46,3 pada bulan Maret, di bawah estimasi median 47,5 dalam survei ekonom Bloomberg. Angka di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.

Chris Harvey, kepala strategi ekuitas di Wells Fargo & Co. mengatakan dengan kemungkinan resesi yang terlihat lebih pasti, musim pendapatan yang akan datang mungkin akan menjadi yang pertama dari beberapa kuartal yang sulit

“Kami telah melihat selama beberapa kuartal, margin mulai menyusut, dan kami pikir di sinilah itu akan terjadi,” kata Harvey di Bloomberg Television. “Ini adalah periode di mana kalau Anda tidak dapat mencatatkan pendapatan, dan margin berkurang, di sinilah Anda akan terkena hukumannya.”

Ahli strategi JPMorgan Chase & Co. Marko Kolanovic menegaskan kembali posisi underweight pada saham dalam sebuah catatan kepada klien. Ia memperingatkan bahwa "saham akan melemah untuk sisa tahun ini" karena dampak guncangan di perbankan, minyak, dan perlambatan pertumbuhan masih ada.

Saham energi memimpin kenaikan di S&P 500 Senin, dengan minyak mentah AS reli paling tinggi dalam lebih dari setahun mencapai US$ 80 per barel. Sementara Nasdaq 100 mencatatkan kinerja yang buruk karena merosotnya Tesla Inc.

Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun berbalik arah setelah sebelumnya naik sebanyak 11 basis poin.

Melihat sesi perdagangan Asia, investor akan fokus ke Australia yang akan menentukan kebijakan moneternya setelah menaikkan suku bunga secara berturut-turut.

Imbal hasil obligasi Australia turun, dengan tenor tiga tahun dan 10 tahun turun sekitar tujuh basis poin.

(bbn)

No more pages