Menurut Subianto, PwC Indonesia Chief Digital & Technology Officer, pelaku bisnis di Indonesia antusias dengan manfaat AI pada bidang kerja mereka. Dunia usaha, lanjut Subainto, perlu menganalisis keterampilan yang diperlukan melalui keterlibatan pimpinan yang komprehensif dengan seluruh organisasi agar dapat berhasil mengadopsi AI.
“Peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang karyawan dalam organisasi sangat diantisipasi dan akan terus dibutuhkan seiring dengan kemajuan penerapan AI dalam organisasi,” jelas dia.
Temuan ini justru dinilai punya sisi positif. Selain pekerja dituntut perlu menunjukkan atau memperoleh keterampilan baru, adopsi AI mendorong lebih produktif dan berharga, “sehingga membuka pintu menuju peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja dan negara,” jelas PwC.
“Temuan ini juga menyoroti peluang ekonomi bagi angkatan kerja: pekerjaan yang memerlukan keterampilan AI memiliki rata-rata upah premium sebesar 25% di beberapa pasar.” Tentu ini mengingatkan kita pada revolusi teknologi di masa lalu, sejak era listrik hingga komputer, dengan pendapat, “AI mengubah apa yang diperlukan agar pekerja bisa sukses – dan mereka yang beradaptasi dapat menikmati peluang baru yang luas.”
(wep)