Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno menyoroti perencanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berubah-ubah. Ia bahkan menyebut hal ini merupakan salah satu penyebab yang membuat kepala dan wakil Otoritas IKN (OIKN) mundur dari jabatannya.

Hal tersebut diungkapkan saat mempertanyakan peran Bappenas dalam pembangunan pembangunan nasional. Sebab, menurutnya Bappenas masih belum optimal dalam merencanakan pembangunan nasional.

"Terbukti keluhan terakhir di IKN, kepala OIKN mundur karena blueprint-nya berubah-ubah," kata Hendrawan saat rapat kerja dengan Kementerian PPN/Bappenas di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Hendrawan mengatakan, jika peranan Bappenas dalam pembangunan tidak segera diperkuat maka pembangunan akan berjalan secara sendirinya atau autopilot.

Ia menyebut, hal tersebut terjadi dalam pembangunan IKN yang perencanaan pembangunannya berubah-ubah dari yang sebelumnya Bappenas pernah rencanakan.

“Apa yang sudah dijalankan Bappenas tidak dijalankan, ada inisiatif baru-baru yang nongol seenaknya,” kata Hendrawan.

Ditemui secara terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa pembangunan IKN akan terus dilanjutkan, ia juga menyebut pemerintah akan memperlebar peluang kepada para investor asing dan domestik pada pembangunan tahap selanjutnya.

“Domestik kan sudah banyak, asing kan mereka wait n see, kalo domestik sudah masuk mudah-mudahan untuk wilayah lain sebelah barat kita bukan untuk siapapun,” kata Suharso saat ditemui di Kompleks DPR RI, Kamis (13/6/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya tidak dapat memberi target atas investasi yang masuk ke IKN. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah dapat membuat para investor tertarik, dengan cara menunjukan perkembangan pembangunan yang terus berjalan hingga nantinya berfungsi secara optimal sebagai Ibu Kota.

Suharso beralasan, para investor masih menunggu untuk berinvestasi di IKN karena proses pergantian kepemimpinan masih berlangsung. Ia mengklaim, saat proses transisi tersebut telah selesai maka minat asing untuk berinvestasi akan meningkat.

“Kalo investasi kan yang penting membuat itu menarik, bener-bener Ibu Kota pindah, fungsi berjalan, dan sesuai masterplan. Kalau membuat calon-calon investor suatu hal positif mereka pasti tertarik, seharusnya mereka tertarik, karena itu menjanjikan,” ucapnya.

(azr/lav)

No more pages