Sementara harga saham masih fluktuatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sejak awal perdagangan hingga penutupan sesi satu. Namun, jelang penutupan sesi dua, IHSG kembali terkoreksi ke kisaran 6.831,56.
Reaksi pasar yang mayoritas bullish itu mencerminkan sinyal 'perlawanan' terhadap sinyal hawkish yang muncul dari hasil FOMC The Fed.
Bila melihat dot plot terbaru yang dilansir, peluang penurunan bunga acuan The Fed tahun ini terkikis hanya tinggal satu kali saja. Bandingkan dengan dot plot sebelumnya yang masih memperkirakan akan ada tiga kali pemangkasan bunga acuan. Meskipun proyeksi Fed fund rate pada 2025 bertambah yaitu sebanyak empat kali penurunan bunga acuan dari tadinya hanya tiga kali saja.
Pasar masih berpegang pada perkiraan akan ada dua kali penurunan bunga acuan tahun ini bila menilik pada data inflasi terbaru meski data pasar tenaga kerja pekan lalu juga menyodorkan kontradiksi yang membuat pasar cemas.
Mengacu pada CME Fed Watch pasca pengumuman hasil FOMC The Fed, pasar kini bertaruh Fed fund rate akan turun pada September dengan probabilitas mencapai 56,7%. Sementara itu, probabilitas penurunan FFR pada November mencapai 50,6%. Adapun pada Desember, diperkirakan akan terjadi penurunan bunga kedua kali ke kisaran 5% dengan probabilitas mencapai 42,3%.
(rui)