Adapun pengeluaran konstruksi AS juga melemah, turun 0,1% pada Februari setelah sempat meningkat 0,4% pada Januari.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, perhitungan akhir (Final) data Manufacturing PMI Jepang berada pada level 49,2 pada Maret, naik dari level 47,7 pada Februari, namun tetap berada di bawah level 50 sehingga memperpanjang kontraksi menjadi sembilan bulan berturut-turut akibat terpukulnya kinerja ekspor oleh pelemahan permintaan global.
“Data terpisah memperlihatkan sentimen di kalangan perusahaan manufaktur besar Jepang juga memburuk di kuartal I-2023. Menurut hasil survei yang dirilis Bank of Japan, Tankan Large Manufacturers Index anjlok menjadi +1 pada kuartal I-2023 dari sebelumnya +7 pada kuartal IV-2022 dan berada di bawah estimasi pasar, +3. Ini adalah kinerja terburuk sejak kuartal IV-2020 dan memperpanjang rangkaian penurunan menjadi lima kuartal beruntun,” jelasnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat disertai dengan munculnya volume pembelian.
“Diperkirakan, selama IHSG belum mampu menembus resistance terdekatnya di 6.868, maka IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji rentang area 6.667 - 6.744,” jelas Herditya dalam riset harian yang diterbitkannya Selasa (4/4/2023).
Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BBCA, GZCO, RALS, dan SMGR.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 0,32% dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 590 miliar di pasar reguler.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat dengan resistance 6.830 - 6.850, dan support 6.800 - 6.750. Dengan saham rekomendasinya ialah TLKM, ANTM, AKRA, MAPI, PGAS, dan PTBA.
(fad/dhf)