Logo Bloomberg Technoz

Ada Gugatan Baru ke Spotify karena Rugikan Industri Musik

News
13 June 2024 16:30

Ilustrasi Spotify. (dok Bloomberg)
Ilustrasi Spotify. (dok Bloomberg)

Ashley Carman—Bloomberg News

Bloomberg, National Music Publishers' Association (NMPA), kelompok perdagangan yang mewakili para publisher dan penulis lagu, mengajukan keluhan ke Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (Federal Trade Commission/FTC) hari Rabu atas keputusan Spotify Technology SA yang menyediakan audiobook kepada para pelanggan. Langkah Spotify mengakibatkan berkurangnya pembayaran royalti kepada para penulis lagu.

Penambahan audiobook memberikan kelonggaran bagi Spotify untuk mengklasifikasikan ulang penawaran langganan premiumnya sebagai bundling. Di bawah sistem rumit yang ditetapkan oleh Dewan Royalti Hak Cipta AS, hal tersebut membuat Spotify memenuhi syarat untuk membayar tarif diskon kepada para penulis lagu karena sekarang mereka membayar lisensi buku dan musik dengan harga langganan yang sama.

NMPA menuduh bahwa paket tersebut melanggar hukum karena pelanggan secara otomatis dimasukkan ke dalam paket berlangganan, tanpa opsi untuk tetap berada di ‘music-only’, yang belum ada di AS.  Pembayaran kepada para penulis lagu dapat turun sekitar US$150 juta (sekitar Rp2,4 triliun) selama satu tahun ke depan, menurut NMPA.

“Berlangganan secara bait-and-switch ini 'membebani' pembeli dengan pembayaran berulang untuk produk dan layanan yang tidak ingin mereka beli atau tidak ingin terus membeli,” kata NMPA dalam sebuah surat kepada Ketua FTC, Lina Khan.