Augusta Saraiva - Bloomberg News

Bloomberg, Menurut laporan PBB mendatang tentang kasus-kasus yang telah diverifikasi, hampir 40% anak di bawah umur yang tewas dalam konflik global tahun lalu berasal dari Gaza. Laporan ini menyalahkan baik Israel maupun Hamas atas peningkatan kematian tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam laporan tersebut yang telah ditinjau oleh Bloomberg News dan dijadwalkan untuk dirilis secara publik akhir bulan ini, mengatakan bahwa pembunuhan lebih dari 2.000 anak Palestina dan 40 anak Israel telah mendorong kekerasan terhadap anak-anak ke "tingkat ekstrem" pada 2023.

Data tersebut hanya mencakup kematian yang dapat diverifikasi oleh PBB, dengan catatan bahwa mereka masih melakukan penentuan terhadap ribuan kematian warga Palestina tambahan yang dilaporkan dalam tiga bulan pertama perang. PBB juga sedang menyelidiki laporan tentang sekitar 3.900 anak yang terluka ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

Korban tewas akibat perang Israel-Hamas, terutama di Gaza, telah mendorong upaya global untuk menghentikan pertempuran, yang gagal dicapai oleh mediator termasuk AS, Qatar, dan Mesir. Detail kematian, termasuk keakuratan penghitungan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas dan apakah jumlah itu termasuk anggota Hamas, masih kontroversial dan sulit dikonfirmasi karena pertempuran terus berlanjut.