Logo Bloomberg Technoz

Morgan Stanley Soroti Program Makan Gratis, Bappenas Buka Suara

Azura Yumna Ramadani Purnama
13 June 2024 14:37

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monarfa (bappenas.go.id)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monarfa (bappenas.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Perencana Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan investor tak perlu khawatir dengan risiko melebarnya defisit akibat program pemerintahan baru, termasuk program makan gratis. Dia meyakini pemerintah ke depan justru akan banyak mengalokasikan anggaran untuk belanja modal yang sifatnya menguntungkan.

“Jadi bukan belanja modal yg menimbulkan belanja barang, bukan belanja modal yang memberikan beban utang kepada pemerintah, pada otoritas fiskal, yang tak ada sumbernya,” kata Suharso saat ditemui awak media di kompleks DPR RI, Kamis (13/6/2024).

Ia menyebut pemerintah terus menggencarkan belanja modal dan investasi yang berbasis pada pendapatan sehingga proyek-proyek yang dibiayai pemerintah dirancang agar pada akhirnya menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya modal yang dikeluarkan.

“Tidak seperti sekarang belanja modal dibebankan semua utang-utangnya kepada otoritas fiskal. Tapi sekarang masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L) mereka punya peluang untuk revenue based silakan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, terkait catatan Morgan Stanley yang mengatakan terdapat ketidakpastian fiskal jangka menengah akibat program Presiden Terpilih Prabowo Subianto termasuk makan siang gratis, Suharso menyatakan belum dapat membuka rencana anggaran dari program tersebut.