Depresi tinggi bisa turut menimbulkan kondisi seseorang ingin melakukan bunuh diri. Melansir dari hasil SKI 2023 Kemenkes RI, di antara orang-orang dengan gangguan depresi hampir 5 kali tinggi dibandingkan dengan yang tidak.
Proporsi responden berusia 15-24 tahun sekitar 61% dengan gangguan depresi yang pernah berpikir untuk mengakhiri hidup dalam 1 bulan terakhir dibandingkan dengan 1,7% anak muda yang tidak depresi pernah berpikiran yang sama.
Samanta menyebutkan banyak faktor pemicunya bisa saja terjadi pada anak muda. Salah satunya, merasa kesepian sangat tinggi.
"Dan ada juga perasaan kesepian yang sangat tinggi, ini terkait karena tidak bisa membentuk koneksi dengan orang-orang di sekitar dan orang terdekatnya. Merasa tidak diperhatikan, merasa diabaikan, tidak punya temen, merasa hidup ga berharga, merasa dirinya ga bermanfaat, merasa ga berharga. Banyak sekali kesialan-kesialan yang dialami sehingga secara instant terpikirkan diri mengakhiri hidupnya," ungkapnya.
Fakktor lain dengan adanya angka bunuh diri semakin tinggi dan depresi tinggi adalah pinjaman online yang kini kian marak.
"Nah faktor ekonomi menjadi penyebab nelakangan ini, seperti kita ketahui banyak juga berita terkait tentang efek buruk dari pinjol ini,"pungkasnya.
Berdasarkan kategori pekerjaan, depresi paling banyak ditemukan pada kelompok tidak bekerja dan sedang sekolah, yakni 2%. Untuk kategori tempat tinggal, orang yang berada di perkotaan lebih banyak mengalami depresi dibandingkan dengan yang tinggal di pedesaan, yakni 1,7% dibandingkan 0,9%.
Kemudian berdasarkan status ekonomi, depresi lebih banyak terjadi pada kelompok ekonomi terbawah yakni 1,6%.
5 provinsi dengan prevalensi penduduk dengan gangguan depresi tertinggi.
1. Provinsi Jawa Barat (3,3%)
2. Kalimantan Timur (2,2%)
3. Banten (1,7%)
4. Sulawesi Selatan (1,7%)
5. DKI Jakarta (1.5%)
(dec/spt)