BYAN, ADRO Cs Getol Ekspansi, Dituding Greenwashing & Ganggu NZE
Redaksi
13 June 2024 11:55
Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju ekspansi yang kencang dari perusahaan-perusahaan tambang batu bara serta masih berlanjutnya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) captive dituding menjadi alasan Indonesia terus terhambat dalam mengeksekusi transisi menuju emisi nol bersih atau net zero emission (NZE).
Sebuah riset dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) bertajuk Indonesia's Coal Companies: Some Diversify, Others Expand Capacity melaporkan setidaknya dua perusahaan batu bara masih terus meningkatkan kapasitas tambangnya.
Keduanya a.l. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan Geo Energy Resources Ltd (GEOE), yang tercatat berencana menaikkan kapasitas tambang batu baranya menjadi total 58 juta ton.
Perusahaan batu bara lain, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), juga masih merencanakan pembangunan PLTU berbasis batu bara dengan kapasitas 1,1 megawatt (MW) untuk mendukung smelter aluminiumnya.
“Ekspansi infrastruktur batu bara tersebut menghambat peluang Indonesia untuk memenuhi komitmen Perjanjian Paris,” papar IEEFA dalam laporan risetnya yang dilansir Kamis (13/6/2024).