Logo Bloomberg Technoz

Bulog Mau Ekspansi ke Kamboja: PR Domestik Banyak, Lebih Urgen

Pramesti Regita Cindy
13 June 2024 13:00

Pengangkutan beras Bulog. (Dok Bulog.co.id)
Pengangkutan beras Bulog. (Dok Bulog.co.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah disarankan untuk mempertimbangkan ulang penugasan kepada Perum Bulog (Persero) untuk mengakuisisi perusahaan beras di Kamboja, alih-alih meningkatkan kesejahteraan petani dan optimasi lahan padi di dalam negeri. 

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan persoalan pangan di dalam negeri masih banyak yang membutuhkan prioritas saat ini, ketimbang mendorong investasi Bulog ke luar negeri.

"Isu yang paling penting sebenarnya menjaga harga di tingkat usaha tani; [dengan] memberikan petani kepastian harga yang menguntungkan. Sebelum 2023 ya, jadi 2022 dan sebelumnya, itu bertanam padi justru bikin rugi," kata Andreas kepada Bloomberg Technoz, Kamis (13/6/2024).

Ilustrasi Panen Padi. (Dok: Bloomberg)

Lebih lanjut Andreas mencatat, akibat kerugian bertanam padi, sejumlah petani berpindah tanam ke tanaman lain seperti jagung dan cabai.

"Nah kalau bertanam padi rugi, ya sedulur tani ngapain tanam padi? Dia mengalihkan ke tanaman lain, sudah sebagian mengalihkan ketanaman lain. Nah, karena mengalihkan ke tanaman lain, [itulah] mengapa kemudian produksi beras kita terus mengalami penurunan, terutama pada pemerintahan saat ini."