Logo Bloomberg Technoz

Dicky mengakui, AI bisa memudahkan pekerjaan. Kalau digunakan sebagai alat mendapat informasi awal terhadap kesehatan itu tidak masalah. 

“Tapi masyarakat harus dibangun literasi bahwa namanya pemeriksaan atau bicara penyakit, itu kan bukan hanya bicara yang dirasakan. Itu kan subjektif yang dirasakan sehingga perlu ada pemeriksaan yang komprehensif, fisik, mental diagnosa ini ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium dan sebagainya. Ini lah yang tidak boleh dilupakan oleh publik, kalau hanya mencari tau misal untuk mencegah kanker itu tidak menjadi masalah, tapi bahwa ini menggantikan dokter saya rasa tidak bisa,” ujar Dicky.

Untuk itu, Dicky berpesan kepada pemerintah agar dapat membangun literasi terkait persoalan ini.

“Karena saya lihat walaupun secara teoritis misalnya diberikan pertanyaan mungkin benar, itu pertanyaan teoritis. Kalau praktik apalagi di dunia nyata akan berbeda,” tutup Dicky.

Pernyataan Kementerian Kesehatan

Saat berbincang dengan Google di awal Juni 2024 seperti dilansir dari situs Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa AI sangat membantu dan akan membawa perubahan signifikan bagi peningkatan layanan kesehatan di Indonesia.

“Saya percaya bahwa saat ini teknologi terus berkembang, yang pada akhirnya juga akan mengubah humanity,” kata Menkes saat menjadi pembicara dalam acara “Google AI untuk Indonesia Emas” di Jakarta.

Penggunaan teknologi AI di bidang kesehatan setidaknya akan memberikan dukungan kesehatan yang lebih akurat. Hal ini mengingat, di dalam tubuh manusia terdapat lebih dari 30 juta gen, 87 miliar neuron yang mayoritas berada di otak, 300 triliun sel, dan 37 triliun microbiome, yang saling terhubung dan memengaruhi kesehatan manusia.

“Bisa dibayangkan kalau kita menggunakan metode empirik seperti pada umumnya untuk mempelajari ini semua, makanya teknologi AI harus digunakan secara maksimal, lebih dari bermain catur atau bahkan bahasa program ChatGPT, untuk mengetahui bagaimana sistem tubuh bekerja secara ilmiah,” tutur Menkes.

Kemudian, teknologi berkembang dengan adanya elektrokardiografi untuk mengetahui pergerakan grafiknya. Lalu, berkembang lagi dengan kemunculan teknologi CT Scan yang bisa mendeteksi penyakit jantung dengan melakukan scan pada dada. Yang terbaru, ada pemeriksaan gen untuk mengetahui mutasi gen dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

“Yang ingin saya katakan adalah, (teknologi AI) ini akan mengubah sektor kesehatan secara besar-besaran,” kata Menkes.

(spt)

No more pages