Bulog Mau Bisnis Beras di Kamboja, Untungnya ke RI Dinilai Minim
Pramesti Regita Cindy
13 June 2024 09:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom pertanian, sekaligus peneliti Center of Reform on Economics (Core), Eliza Mardian menilai rencana pemerintah untuk mengakuisisi perusahaan dari Kamboja melalui Perum Bulog (Persero) guna memperkuat cadangan beras di Tanah Air hanya akan memberikan dampak yang kecil bagi ketahanan pangan.
"Kebijakan pemerintah outbound investment [investasi ke luar negeri] ini akan memberikan multiplier effect yang relatif sedikit jika kita dibandingkan dengan inbound investment yang melibatkan petani dalam negeri," kata Eliza kepada Bloomberg Technoz, Kamis (13/6/2024).
Lebih lanjut, Eliza menjelaskan jika langkah pemerintah untuk melakukan investasi perberasan di luar negeri hanya bertujuan agar harga bahan pangan di Indonesia tetap terjangkau, maka tidak akan ada pergerakan ekonomi dalam negeri.
Terlebih, sektor pertanian disebutnya merupakan tiga besar pilar mesin penggerak perekonomian nasional yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
"Jika pemerintah hanya berfokus pada penyediaan pangan murah untuk konsumsi, tidak memperhatikan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha tani produsen pangan kita, ya ekonomi kita akan gini-gini aja," tegasnya.