Kala Pasar Bertaruh Melawan Inkonsistensi FOMC The Fed
Ruisa Khoiriyah
13 June 2024 11:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sinyal terbaru dari hasil Pertemuan Komite Terbuka Federal Reserve, bank sentral Amerika, yang biasa disebut FOMC The Fed, Kamis dini hari tadi (13/6/2024), memicu reaksi pasar yang kuat dan cenderung bullish. Indeks saham kompak menghijau, harga obligasi melesat sementara pamor dolar AS pupus yang kali ini diikuti juga oleh penurunan harga emas di pasar global. Padahal dua yang terakhir biasanya bergerak berlawanan.
Reaksi pasar itu terlihat 'melawan' proyeksi The Fed yang sebenarnya cenderung hawkish bila melihat dot plot terbaru yang dilansir. Pasalnya, peluang penurunan bunga acuan The Fed tahun ini terkikis hanya tinggal satu kali saja. Bandingkan dengan dot plot sebelumnya yang masih memperkirakan akan ada tiga kali pemangkasan bunga acuan. Meskipun proyeksi Fed fund rate pada 2025 bertambah yaitu sebanyak empat kali penurunan bunga acuan dari tadinya hanya tiga kali saja.
Proyeksi itu bahkan keluar setelah data inflasi Mei memberi kejutan karena bertentangan dengan data pasar tenaga kerja pada Jumat pekan lalu yang memperlihatkan lonjakan rekrutmen tenaga kerja. Data inflasi inti Mei menunjukkan pelemahan di angka 0,16% dari bulan sebelumnya 0,29%, terpicu deflasi core goods CPI -0,4% dan anjloknya core services CPI menjadi 0,22%. Secara teori, performa pasar tenaga kerja yang kuat akan selalu diikuti oleh tekanan inflasi yang kuat di mana hal itu tidak terjadi di Amerika pada Mei lalu.
Pada saat bersamaan, ketika konferensi pers, Gubernur Fed Jerome Powell justru terdengar dovish dan seakan mengabaikan dot plot yang hanya satu kali penurunan bunga itu. Powell bilang, data inflasi terbaru lebih baik dibanding data awal tahun ini. "Bagaimanapun, dan ada sedikit kemajuan lebih lanjut terhadap tujuan inflasi kami," kata Powell.
Ia juga menyebut data inflasi tersebut telah membantu membangun kepercayaan diri The Fed pada trajectory inflasi. Akan tetapi, masih belum memadai untuk menjamin penurunan suku bunga saat ini. "Penurunan suku bunga yang mungkin terjadi tahun ini akan terjadi tahun depan," kata Powell. "Ada lebih sedikit penurunan suku bunga dalam median tahun ini, namun ada satu lagi tahun depan."