Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, pejabat tinggi The Fed dengan suara bulat memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan Federal Funds Rate di kisaran 5,25% hingga 5,5% – yang level tertinggi selama dua dekade yang pertama kali dicapai pada Juli.

Para pembuat kebijakan mengisyaratkan bahwa mereka sekarang ‘Mengkonfirmasi’ akan memangkas suku bunga sekali tahun ini, dengan melihat empat kali pemotongan pada 2025, lebih banyak dari yang diuraikan sebelumnya.

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell juga bernada Dovish. "Pembacaan inflasi terbaru lebih baik daripada awal tahun ini, bagaimanapun, dan ada sedikit kemajuan lebih lanjut terhadap tujuan inflasi kami," kata Powell pada Rabu waktu setempat setelah kesimpulan dari pertemuan dua hari di Washington.

"Kami perlu melihat lebih banyak data yang baik untuk meningkatkan keyakinan kami bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%,” lanjutnya.

Powell mengatakan para pejabat menyambut baik angka-angka (Inflasi AS) terbaru, dan menambahkan bahwa dia berharap akan ada lebih banyak laporan seperti itu. Powell bilang data inflasi tersebut telah membantu membangun kepercayaan diri mereka pada trajectory inflasi tetapi tidak cukup untuk menjamin penurunan suku bunga saat ini.

"Penurunan suku bunga yang mungkin terjadi tahun ini akan terjadi tahun depan," kata Powell. 

Dot plot The Fed. (Dok: Bloomberg)

Adapun Analis Sonu Varghese di Carson Group menyatakan, proyeksi 'Dot Plot' ini kemungkinan tidak memperhitungkan data inflasi Mei terbaru, yang lebih lembut dari yang diharapkan dan membalikkan beberapa kenaikan yang terlihat di kuartal pertama.

"Kami masih berpikir bahwa kemungkinan besar akan ada dua kali penurunan suku bunga di tahun 2024 jika proses disinflasi berlanjut, seperti yang kami perkirakan,” jelas Varghese.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor mempersiapkan diri menghadapi rilis data inflasi (Consumer Price Index/CPI) AS dan pengumuman hasil pertemuan kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve) malam ini.

“Inflasi Utama (Headline CPI) AS diprediksi tumbuh melambat menjadi 0,1% mtm (+3,4% yoy) di bulan Mei dari kenaikan 0,3% mtm (+3,4% yoy) di bulan April,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Sementara itu, pertumbuhan Inflasi Inti (Core CPI) diperkirakan atau mencapai 0,3% mtm (+3,6% yoy) atau sama dengan laju pertumbuhan di bulan sebelumnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,08% ke 6.850 dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan, koreksi IHSG pun berhasil menembus area support di 6.843. 

“Dengan demikian, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6.742-6.794 untuk membentuk wave [v] dari wave C dari wave (2). Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya penguatan dalam jangka pendek untuk menguji 6.863 hingga 6.890,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (13/6/2024).

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BRIS, DOID, SMGA, dan TLKM.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpeluang technical rebound terbatas di perdagangan saham Kamis (13/6) hari ini.

“Petunjuk yang sangat jelas mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan The Fed di November 2024 menjadi salah satu faktor yang memicu hal di atas. Kondisi tersebut diikuti dengan kecenderungan Bullish pada indeks-indeks di Wall Street yang menyebabkan tertahannya aliran dana keluar dari AS,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ADMR, ADRO, MAPI, INDF, dan ANTM.

(fad)

No more pages