Logo Bloomberg Technoz

Hasil Rapat The Fed Beri Kelegaan Besar, Rupiah akan Bangkit

Tim Riset Bloomberg Technoz
13 June 2024 07:40

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang bangkit dalam perdagangan hari ini, Kamis (13/6/2024), pasca hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC) Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS), tadi malam memberi sinyal kuat ada penurunan bunga acuan tahun ini sebanyak satu kali dan tidak menutup potensi lebih banyak lagi. Yang lebih baik lagi, peluang penurunan bunga The Fed akan lebih banyak tahun depan berdasarkan dot plot terbaru yang dilansir.

Kepastian itu memberi kelegaan besar pada pasar yang sempat khawatir tahun ini tidak ada penurunan bunga acuan sama sekali.

Indeks dolar AS ditutup turun tadi malam ke level 104,64. Sementara para pemodal langsung menyerbu pasar Treasury, surat utang AS, terindikasi dari penurunan yield di hampir semua tenor. Yield UST-10Y terpangkas double digit dan pagi ini ada di 4,30%. Tenor 2Y juga terkikis 9,5 bps ke 4,73%.

Bursa saham juga menarik nafas lega dengan indeks S&P 500 memecah rekor dan akhirnya ditutup naik 0,85%. Indeks saham teknologi Nasdaq bahkan melompat 1,53%. 

Di pasar offshore, sinyal penguatan rupiah terlihat gamblang. Kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah 1 bulan dan 1 pekan masing-masing ditutup menguat 0,4% ke kisaran Rp16.239-Rp16.245/US$. Pagi, rupiah offshore semakin menguat ke Rp16.236/US$.