Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengobatan stem cell atau sel punca diklaim dapat menyembuhkan penyakit-penyakit degeneratif, seperti jantung, diabetes hingga penyakit sendi.

Maka dari itu, banyak sekarang yang lebih memilih pengobatan ini. Lalu, apakah pengobatan tersebut telah diakui di Indonesia lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI)?

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi bahwa  pengobatan stem cell sudah mendapatkan pengakuan karena masuk dalam UU Nomor 17 tahun 2023.

"Sudah sejak lama, sudah ada permenkesnya pada 2015 ya. Kan semua aturan merujuk ke aturan baru tapi kalau soal layananya sudah lama ada dan sudah ada aturanya juga," kata Nadia kepada  Bloomberg Technoz, Rabu (12/6).

Dalam UU nomor 17 tahun 2023 pada pasal 135 berbunyi pada ayat (1) terapi berbasis sel punca dapat dilakukan apabila terbukti keamanan dan kemanfaatannya. 

Kemudian pada ayat (2) terapi berbasis sel dan atau sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Lalu, pada ayat (3) terapi berbasis sel dan atau sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang untuk reproduksi. Dan pada ayat (4) sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berasal dari sel punca embrionik.

Terkait apakah stem cell dapat digunakan untuk reproduktif, Kemenkes menjawab "Biasanya kalau reproduksi terkait etik ya."

Lantas pengobatan sel punca ini untuk penyembuhan penyakit apa?

"Banyak sekali biasanya terutama pada kasus-kasus penyakit degeneratif. Contoh bisa mengatasi pasien jantung, pasien Diabetes Melitus berat dan penyakit sendi," ucapnya.

Nadia mengatakan bahwa sudah banyak rumah sakit di Indonesia yang menggunakan pengobatan tersebut. Dan paling banyak ialah wilayah Pulau Jawa.

"Di Jawa, RS pemerintah dan swasta," ujarnya.

Ketika ditanyai mengenai berapa harga pengobatan sel punca ini, lebih lanjut Nadia mengatakan bahwa dirinya tak mengetahui secara pasti akan tetapi menyangkut hal tersebut tergantung dari jenis pelayanannya.

(dec/spt)

No more pages