Logo Bloomberg Technoz

Keikutsertaan PIS di IHBF adalah hasil kolaborasi erat dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Athena sejalan dengan arahan pemerintah yang mendorong inisiasi kerja sama strategis antara sesama pelaku bisnis maritim Indonedia dan Yunani. Yoki juga menilai bahwa kedua negara juga bisa saling belajar banyak tentang pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi, utamanya di sektor maritim mengingat sebagai gerbang menuju benua Eropa, Yunani selama ini dikenal sebagai negara dengan bisnis maritim dan perkapalan yang tangguh.

Lebih lanjut, Yoki menjelaskan, “Hasil forum menunjukkan berbagai peluang untuk pendanaan proyek dan investasi bersama, termasuk pengembangan program pelatihan untuk tenaga kerja di sektor pelayaran dan penyediaan layanan perawatan dan operasional kapal. Ini sejalan dengan agenda strategis PIS dalam meningkatkan kualitas SDM pelaut dan peremajaan armada. Sejalan dengan komitmen dekarbonisasi pemerintah dan Pertamina, kami juga mengeksplorasi kerja sama dalam penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dalam operasional pelayaran, yang sudah PIS pelopori di industri pelayaran dalam negeri melalui metode dual-fuel atau bahan bakar ganda.”

Sebagai induk subholding Integrated Marine Logistic dari PT Pertamina (Persero), PIS yang terdiri dari pelayaran, jasa kelautan, dan logistik diproyeksikan akan terus tumbuh baik secara bisnis maupun kinerja finansial. PIS saat ini memiliki 102 kapal tanker dengan 60 kapal telah tercatat sukses berlayar di rute internasional. Sesuai dengan roadmap perusahaan, PIS menargetkan bisa mencapai kapitalisasi pasar senilai USD 7 miliar dengan pendapatan sebesar USD 8,9 miliar pada 2034.

“Sejalan dengan roadmap perusahaan, PIS saat ini telah menjadi integrated marine and logistic company terbesar dan bertumbuh secara signifikan bersama Indonesia dan di Asia Tenggara. Eropa menjadi salah satu target ekspansi global kami. Sebelumnya, kami telah membuka kantor di Singapura dan Dubai untuk melayani berbagai rute internasional di samping rute domestik untuk distribusi BBM dan komoditas lainnya seperti green cargo. Kami berharap langkah kami di IHBF dapat berlanjut dalam meningkatkan hubungan bilateral dan ekonomi antara Indonesia-Yunani di masa mendatang.” tutup Yoki.

(tim)

No more pages