Logo Bloomberg Technoz

Krisis Produktivitas, Inggris Berpotensi Kehilangan Rp5.328,46 T

News
12 June 2024 14:20

Ilustrasi pekerja di Inggris. (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pekerja di Inggris. (Sumber: Bloomberg)

Irina Anghel - Bloomberg News

Bloomberg, Perekonomian Inggris kehilangan lebih dari 257 miliar poundsterling (sekira Rp5.328,46 triliun) dalam bentuk produksi potensial karena pekerja yang tidak termotivasi tahun lalu. Hal ini menambah krisis produktivitas yang membuat negara ini tertinggal dari negara-negara kaya lainnya.

Hanya satu dari 10 pekerja di Inggris diklasifikasikan sebagai "terlibat" di tempat kerja, yang berarti melakukan upaya tambahan pada tugas-tugas yang diminta untuk mereka lakukan, menurut penelitian Gallup yang diterbitkan pada Rabu (12/6/2024) yang melacak erosi lambat dalam motivasi selama dekade terakhir.

Temuan ini merupakan pembalikan bagi Inggris, yang pada awal tahun 2010-an memiliki proporsi pekerja yang terlibat tertinggi kedua di negara maju G7. Angka tersebut kini turun di bawah rata-rata di G7 dan negara-negara Eropa lainnya. Angka ini sekarang jauh di bawah angka global sebesar 23%.

Pekerja di Inggris. (Dok: Bloomberg)

Para peneliti Gallup mengatakan bahwa tingkat keterlibatan ini berarti Inggris memiliki masalah dengan "silent quitters", atau orang-orang yang melakukan pekerjaan seminimal mungkin dan bukannya "terlibat secara aktif".