Logo Bloomberg Technoz

Utak-atik HET Gabah-Beras, Bapanas Sebut Ingin Lindungi Petani

Pramesti Regita Cindy
12 June 2024 11:20

Ilustrasi Panen Padi. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Panen Padi. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membuat permanen kebijakan relaksasi sementara harga eceran tertinggi (HET) sejak awal Juni diklaim sebagai upaya mengatasi harga beras yang makin mahal di pasaran, sembari melindungi petani dari kenaikan ongkos produksi yang mengerek harga gabah.

"Harga pembelian pemerintah Rp6.000/kg untuk GKP [gabah kering panen] dan itu disesuaikan dari hitungan agro input [biaya produksi petani] yang memang sudah naik. Seperti sewa lahan, pupuk atau fertilizer, hari orang kerja, dan lain-lain," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Bloomberg Technoz, Rabu (12/6/2024).

"Dengan demikian, pemerintah menyiapkan harga eceran tertinggi, juga untuk mengakomodasi [kepentingan petani]," sambungnya.

Arief juga menyampaikan produksi beras nasional kemungkinan akan turun pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan berakhirnya periode panen raya pada Maret dan April. Meski demikian, dia tidak menjabarkan berapa potensi penurunan produksi tersebut.

Ilustrasi penggilingan padi. (Dario Pignatelli/Bloomberg)

Dia hanya memastikan pemerintah mencermati kecenderungan tersebut secara serius, sembari menyiapkan langkah antisipatif dengan memperkuat cadangan beras di gudang Perum Bulog (Persero).