Logo Bloomberg Technoz

Panen Raya Selesai, RI Rawan Tekor Beras Semester II-2024

Pramesti Regita Cindy
12 June 2024 10:40

Pekerja menimbang karung beras di agen beras kawasan Pamulang, Rabu (22/5/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pekerja menimbang karung beras di agen beras kawasan Pamulang, Rabu (22/5/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memperingatkan adanya risiko penurunan produksi beras pada semester II-2024, dipicu pola musiman dalam produksi beras di mana panen raya biasanya terjadi pada Maret dan April, yang termasuk dalam paruh pertama tahun berjalan.

"Panen raya biasanya Maret dan April. Jadi ada pada semester I. Semester II biasanya [produksinya] di bawah semester pertama," jelas Arief kepada Bloomberg Technoz, Rabu (12/6/2024), tetapi dia tidak mengelaborasi berapa potensi produksi beras pada paruh kedua tahun ini. 

Penurunan produksi beras ini, lanjutnya, menjadi perhatian serius mengingat potensi dampaknya terhadap inflasi harga beras sangat serius. Untuk mengatasi hal ini, dia menekankan pemerintah telah menyiapkan langkah antisipatif, salah satunya dengan penyediaan cadangan beras di gudang Perum Bulog (Persero).

"Pemerintah biasanya menyiapkan cadangan beras permintah. Saat ini, ada [penyimpanan] beras di Bulog 1,76 juta ton," kata Arief. 

Ilustrasii beras BULOG. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Per Rabu pagi ini pukul 9:35 WIB, data Panel Harga Bapanas menunjukkan rerata nasional harga beras premium di tingkat perdagangan eceran bertengger di Rp15.530/kg atau naik 0,65% dibandingkan dengan pekan lalu. Sementara itu, beras medium Rp13.440, naik 0,52% dari pekan lalu.