Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut keputusan Morgan Stanley menurunkan peringkat ekuitas RI menjadi 'underweight' akan memberikan dampak secara singkat kepada iklim investasi Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa keputusan Morgan Stanley tersebut dapat bisa memiliki pengaruh terhadap investasi Indonesia.

Namun, dia menyebut bahwa dampak yang mungkin terjadi hanya berlangsung singkat dan tidak dalam jangka waktu yang lama.

“Tentunya jangka pendek ada pengaruhnya ya, tapi rasanya dampaknya sementara saja,” kata Inarno kepada Bloomberg Technoz, Rabu (12/6/2024).

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa Morgan Stanley memutuskan mengambil langkah itu karena masih menanti-nanti keputusan kebijakan fiskal dan kepastian program-program atas transisi pemerintahan baru.

“Tentunya kebijakan fiskal dan moneter dilakukan karena alasan yang valid,” kata Inarno.

Dengan begitu, Inarno meyakini jika proses transisi pemerintahan telah selesai maka dampak atau efek-efek yang mungkin terjadi kepada iklim investasi Indonesia bisa terhindarkan.

“Nah ini menurut saya hanya sementara, saya tetap optimis atas ketahanan perekonomian,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Indeks iShares MSCI Indonesia (EIDO) malam tadi waktu Indonesia tercatat pada zona merah (1,98%) akibat Morgan Stanley menurunkan peringkat menjadi Underweight terkait prospek saham-saham Indonesia.

Morgan Stanley resmi menurunkan laporan baru terkait prospek saham-saham Indonesia. Morgan Stanley juga menurunkan peringkat saham-saham di Indonesia menjadi underweight dalam alokasi pasar Asia dan pasar negara berkembang, dalam catatan 10 Juni.

Ahli strategi Morgan Stanley, termasuk Daniel Blake, menjelaskan, “Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa pelemahan di pasar valas di tengah-tengah suku bunga AS yang masih tinggi dan prospek dollar AS yang menguat,” dilansir dari Bloomberg, Rabu (12/6/2024).

Perubahan sikap Morgan Stanley ini terjadi ketika indeks dollar mulai bergerak naik menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu dan keputusan Bank Indonesia minggu depan.

(azr/lav)

No more pages