BUMN Migas Dinilai Rawan Titipan ‘Orang Dalam’, Ini Alasannya
Dovana Hasiana
12 June 2024 09:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan usaha milik negara (BUMN), khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas), dinilai rawan terhadap fenomena penunjukan dewan komisaris dan dewan direksi yang berlandaskan kedekatan politik atau fenomena bagi-bagi jabatan.
Associate BUMN Research Group Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan hal ini terjadi karena BUMN sektor migas memiliki ukuran (magnitude) yang besar dengan sejumlah proyek besar (mega project).
Selain sektor migas, kata Toto, BUMN lainnya yang rawan terhadap fenomena tersebut adalah sektor perbankan dan telekomunikasi.
“Ya [fenomena tersebut] lebih menonjol pada BUMN kelas blue chip [perusahaan besar] di beberapa sektor, misalnya di sektor migas, perbankan, atau telekomunikasi,” ujar Toto kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (12/6/2024).
Toto menggarisbawahi penunjukan dewan komisaris dan direksi yang dekat dengan kekuasaan merupakan peristiwa yang kerap terjadi setiap pergantian kepemimpinan. “Sehingga soal kedekatan politik dengan penguasa tidak bisa diabaikan sebagai faktor yang menyebabkan seseorang menjadi direktur atau komisaris.”