Rita Nazareth- Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Wall Street dan pasar obligasi Amerika Serikat (AS) berjalan beriringan pada Rabu waktu setempat, (12/6/2024). Ini sejalan dengan penjualan treasury senilai US$39 miliar.
Penjualan tersebut memicu spekulasi bahwa rilis data inflasi pada Rabu akan mendorong the Fed untuk menurunkan suku bunganya tahun ini.
Saham teknologi mendorong kenaikan Wall Street, dipimpin oleh saham Apple Inc. yang mencetak rekor tertinggi.
Saham perbankan masih berada di bawah tekanan, dengan raksasa seperti JPMorgan Chase & Co. dan Citigroup Inc. terkena dampaknya.
Imbal hasil Treasury turun. Permintaan dalam lelang utang 10 tahun sangat kuat, dengan rasio bid-to-cover sebesar 2,67 yang merupakan level tertinggi sejak Februari 2022 – sebulan sebelum dimulainya siklus pengetatan.
“Pasar Treasury AS akhirnya tersenyum setelah berbulan-bulan dengan lelang terbaik yang biasa-biasa saja,” kata Peter Boockvar dari Boock Report.
“Apakah pasar memperkirakan IHK yang lebih lemah besok? Khawatir dengan pertumbuhan ekonomi?”
S&P 500 ditutup pada level tertinggi baru sepanjang masa. Pada akhir perdagangan, saham Oracle Corp. melonjak karena pemesanan yang solid menandakan momentum industri cloud lebih lanjut.
Imbal hasil obligasi 10-tahun AS turun tujuh basis poin menjadi 4,40%. Obligasi juga banyak menerima tawaran seiring meningkatnya kegelisahan atas gejolak politik di Eropa, sehingga memicu penurunan obligasi Perancis.
Berikut sejumlah data penting dari pasar AS.
Wall Street
- S&P 500 naik 14,5 poin ke 5.375
- Nasdaq naik 151,3 poin ke 17.344
- Dow Jones naik 120 poin ke 38.747
- MSCI World Index hanya sedikit mengalami perubahan
Komoditas
- West Texas Intermediate (WTI) naik 0,2% ke US$77,89/barel
- Emas naik 0,2% ke US$2.315,13/ounce
(bbn)