Chilima, 51, adalah seorang politisi karismatik yang dukungannya di kalangan pemuda Malawi membuatnya menjadi calon potensial dalam pemilu tahun depan. Baik Partai Kongres Malawi yang berkuasa maupun saingannya, Partai Progresif Demokratik, diperkirakan tidak akan memenangkan mayoritas langsung dalam pemungutan suara tersebut. Meskipun Chilima diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden, dia belum mendeklarasikan niatnya secara terbuka.
Seorang ekonom dan pengusaha yang memiliki karier sukses di bidang telekomunikasi, Chilima memasuki dunia politik pada 2014. Dia menjadi wakil presiden termuda di negara itu pada tahun yang sama setelah mantan Presiden Peter Mutharika memilihnya sebagai pasangan.
Dia berselisih dengan Mutharika dan membentuk partai Gerakan Transformasi Bersatu pada 2018. Dia ikut serta dalam pemilu presiden tahun 2019 dan menempati posisi ketiga setelah Partai Kongres Malawi yang dipimpin oleh Mutharika dan Chakwera.
Setelah pengadilan membatalkan hasil pemilu pada 2020, dia bekerja sama dengan Chakwera dan membentuk Aliansi Tonse, yang memenangkan pemilihan ulang pada 2020 dengan dia sebagai wakil presiden.
(bbn)