Toto menggarisbawahi dewan komisaris harus memiliki kompetensi yang memadai di bidang keuangan, legal serta industri terkait saat efektif menjabat.
Apalagi, kata Toto, pemilihan anggota dewan komisaris tidak wajib melalui mekanisme penilaian kemampuan dan kepatutan atau fit and proper test, sehingga sering terjadi kontroversi.
“Poin penting adalah figur yang ditunjuk harus profesional, kalau sekadar asal tunjuk, maka tuduhan publik bahwa ini fenomena bagi jabatan sulit dibantahkan,” ujarnya.
Komite
Kendati demikian, Toto tidak menampik bahwa terdapat beberapa komite – seperti komite audit, risiko, nominasi/remunerasi– yang bakal membantu pekerjaan dewan komisaris. Dengan bantuan tersebut, kata Toto, seharusnya dewan komisaris bisa kerja secara optimal.
Dalam kaitan itu, Toto mengatakan bahwa dewan komisaris memiliki peran penting dalam pengawasan terhadap jajaran direksi atau board of director (BOD) dalam menjalankan tugasnya atas target yang ditetapkan, khususnya di tengah masifnya korupsi dan penyalahgunaan wewenang di beberapa BUMN.
Sekadar catatan, beberapa nama yang tercatat sebagai bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, atau setidaknya memiliki kedekatan dan mendukung pasangan tersebut.
Hal itu terdeteksi dalam jajaran dewan komisaris sejumlah BUMN, khususnya di sektor energi dan pertambangan seperti Pertamina dan MIND ID.
Mereka di antaranya adalah:
1. Simon Aloysius Maniti
Simon ditunjuk sebagai komisaris utama dan independen PT Pertamina (Persero). Simon pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara TKN pada Pilpres 2024. Selain itu, Simon tercatat merupakan Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Periode 2020.
2. Condro Kirono
Condro ditunjuk sebagai komisaris independen PT Pertamina (Persero). Dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua TKN pada Pilpres 2024.
Dalam situs resmi Pertamina, Condro pernah diberhentikan secara hormat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) sejak 2019 dan 2020.
3. Fuad Bawazier
Fuad ditetapkan sebagai komisaris utama MIND ID. Fuad merupakan mantan Menteri Keuangan di Kabinet Pembangunan VII Orde Baru. Sebelumnya, Fuad juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak pada 1993—1998.
Selain itu, Fuad juga tercatat pernah berkiprah di Partai Amanat Nasional (PAN). Selain itu, Fuad juga merupakan salah satu tokoh pendiri dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Selanjutnya, Fuad menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) periode 2020.
4. Grace Natalie
Grace Natalie ditunjuk sebagai komisaris dari MIND ID. Sama seperti Condro Kirono, Grace merupakan menjabat sebagai wakil TKN pada Pilpres 2024.
Selain itu, Grace bersama dengan Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga turut menggaet Kaesang Pangarep, yang merupakan adik dari Gibran, sebagai ketua umum.
5. Siti Zahra Aghnia
Pada Februari tahun ini, PT Pertamina Patra Niaga juga resmi menunjuk Siti Zahra Aghnia sebagai komisaris independen baru perusahaan. Penunjukkan itu ditetapkan melalui Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler perseroan tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan.
Masuknya Siti Zahra ke dalam jajaran dewan komisaris Pertamina merupakan penambahan, bukan untuk mengganti posisi yang ditinggalkan komisaris lain. Adapun, perseroan pada awalnya hanya memiliki seorang komisaris independen yaitu Wahyu Indra Pramugari.
Siti Zahra sendiri merupakan seorang istri dari Muhammad Arief Rosyid Hasan. Belakangan, Arief didapuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran pada kontestasi pilpres.
Pada 2021, Arief juga menjabat sebagai Komisaris Independen bank pelat merah, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, sebelumnya mengundurkan diri untuk menajdi tim sukses bagi paslon Prabowo-Gibran.
(dov/wdh)