Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank sentral China (PBoC) menyuntikkan likuiditas uang tunai mengantisipasi peningkatan permintaan kala musim liburan Tahun Baru Imlek. PBoC menambah uang tunai CNY 1,97 triliun yuan atau US$ 219 miliar pekan ini melalui operasi pasar terbuka. Berdasarkan data Bloomberg, ini adalah rekor tertinggi.

Mengutip kurs tengah transaksi Bank Indonesia (BI) per 20 Januari 2023, CNY 1 setara dengan Rp 2.229,01. Jadi CNY 1,97 triliun sama dengan Rp 4.391,15 triliun.

Penarikan uang diperkirakan meningkat pekan ini untuk membeli hadiah Imlek maupun kebutuhan selama perjalanan ke kampung halaman. 

Suntikan likuiditas besar-besaran diperkirakan akan menurunkan suku bunga 7 hari di pasar uang.

“Suku bunga repo sudah naik dalam dua pekan terakhir, menandakan keketatan likuiditas yang membutuhkan injeksi. Ini adalah efek dari pembukaan kembali aktivitas masyarakat (reopening) yang meningkatkan mobilitas dan permintaan uang tunai,” kata Winson Phoon, Head of Fixed Income Research di Maybank Securities Pte yang berbasis di Singapura, seperti diberitakan Bloomberg News.