Andrey, dan David menyoroti perihal pencapaian kinerja bank pelat merah BBRI yang menarik, ia menyebut pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat di sektor ini.
“CoC 4M24 turun menjadi 3,7% (3M24; 3,8%), dengan ekspektasi akan turun di bawah 3% untuk sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” papar mereka dalam risetnya.
Laba empat bulan pertama tahun 2024 yang meningkat 4,5% tersebut juga sesuai dengan ekspektasi analis. Setara dengan 28% dari perkiraan untuk di sepanjang tahun.
“Ini sesuai dengan ekspektasi, karena BBRI mengantisipasi penurunan lebih lanjut dalam CoC di bulan-bulan mendatang,” jelasnya.
Atas dasar potensi yang amat menarik tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan dan menegaskan rekomendasi Buy/ Beli saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.300/saham dengan potensi kenaikan 40%. sejalan dengan kinerja yang amat baik.
Didukung juga oleh tren peningkatan kinerja dan pertumbuhan pinjaman, serta laba operasional pra-pencadangan (pre-Provision Operating Profit/PPOP) yang kuat untuk empat bulan pertama tahun 2024.
“Kami percaya bahwa penurunan harga saham baru-baru ini telah memperhitungkan berita negatif tentang BBRI,” tulisnya.
Dengan demikian, saham BBRI tetap menjadi salah satu pilihan utama RHB Sekuritas di sektor perbankan.
Kemudian, Andrey secara singkat memproyeksikan pencapaian Earning Per Share (EPS) Bank BRI dapat mencapai angka Rp425,4 pada kinerja inti tahun penuh 2024, dan Rp484,9 pada 2025 mendatang. Dengan Return on Average Equity masing-masing sebesar 19,3% dan 20,3%.
Pada perdagangan Selasa siang ini pada 11 Juni 2024, saham BBRI tengah melemah 10 poin (0,23%) menuju level Rp4.390/saham. Setelah ditransaksikan sebanyak 20,792 kali. Volume transaksi mencapai 117,08 juta saham, dengan nilai transaksi Rp515,9 miliar.
Adapun sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), saham BBRI dalam tren Bearish dan mengalami pelemahan mencapai 23,32% ytd.
Rekomendasi Saham BBRI
Sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan Buy, Beli saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara tidak ada satupun analis rekomendasikan Sell. Seluruhnya kompak menyematkan rating Buy.
Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp6.105/saham untuk 12 bulan ke depan.
Terbaru, Jayden Vantarakis, Analis Macquarie memberikan rekomendasi buy dengan target harga dapat mencapai Rp6.630/saham. Lebih optimis, Erni M. Siahaan, Analis Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.000/saham.
(fad)