“Walaupun secara umum mengalami kenaikan, jika kita melihat data masyarakat muslim yang berpotensi menjadi pekurban kambing-domba dengan bobot 20—40 kg per ekor turun sekitar 7% dari 734 ribu menjadi 709 ribu pekurban. Kelompok ini merupakan masyarakat kelas menengah,” ungkap Tira.
Menurut Tira, kondisi ekonomi saat ini —di tengah tren pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tingginya pengangguran — menyebabkan pendapatan kelas menengah-bawah mengalami stagnasi, bahkan penurunan signifikan.
Dengan demikian, masyarakat yang mampu berkurban tahun lalu saat ini terdampak dengan fenomena tersebut tidak mampu berkurban lagi pada tahun ini.
“Secara kontradiktif, kami menemukan adanya kenaikan pekurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas terkaya naik sekitar 21% dari 63,9 ribu menjadi 77,6 ribu pekurban,” tutur Tira.
Tira menambahkan fenomena turunnya pekurban masyarakat kelas menengah dan naiknya pekurban masyarakat kelas terkaya mengonfirmasi kesenjangan ekonomi yang semakin ekstrem di Indonesia.
(wdh)